Halo sobat pencinta film. Di episode kali ini, kita akan membahas sebuah film yang rilis pada tahun 2012, berjudul Snowpiercer. Film yang menceritakan sebuah bahtera berbentuk kereta yang menyelamatkan manusia di akhir masa kepunahan manusia dan seluruh makhluk hidup karena salju yang turun tak henti-henti. Kereta ini memiliki banyak gerbong dimana setiap gerbong memiliki kualitas, fungsi, dan kecanggihan masing-masing berdasarkan kasta orang yang menempatinya. Semakin berada di gerbong belakang, manusia didalamnya seperti rakyat biasa. Berikut alur ceritanya.
***
Film ini menceritakan sebagian manusia yang hampir punah. Semua permukaan bumi sudah ditutupi oleh salju yang turun tanpa berhenti. Cuaca yang begitu dingin, membuat manusia dan segala makhluk hidup terbunuh. Hanya ada sebagian manusia yang selamat, yaitu manusia yang menaiki kereta. Kereta ini sudah berjalan tak henti-henti tujuh belas tahun lamanya semenjak bumi tak bisa lagi dihuni. Film ini bercerita mengenai beberapa kelompok manusia yang tinggal di gerbong paling belakang. Gerbong ini diisi oleh rakyat biasa. Setiap hari, mereka makan makanan yang sama sekali tak sedap dan tak enak rasanya. Tapi hanya makanan itu yang bisa membuat mereka bertahan hidup. Disana, kehidupan mereka sangatlah menderita. Tempat tidur yang mereka gunakan untuk istirahat, disusun secara bertumpuk-tumpuk dan menerima perlakuan petugas yang begitu otoriter.
Bahtera yang berbentuk kereta ini dimiliki dan dikemudikan oleh Mr. Wildford. Orang-orang yang berada di gerbong belakang ini, belum pernah sekalipun bertemu dengan si masinis, Mr. Wildford. Karena mereka memang tak diijinkan untuk berpindah ke gerbong depan dan gerbong lain.
Di gerbong belakang inilah, ada seorang yang bernama Curtis. Ia adalah ketua dari kelompok ini. Tak hanya Curtis, ada Gilliam yang merupakan sesepuh dan telah dianggap ayah sendiri oleh Curtis.Mereka semua sedang merencanakan sebuah revolusi. Dimana mereka akan berontak dan berpindah menuju gerbong terdepan. Curtis dan Gilliam memang sudah mengatur formasi sampai hal paling detil dan berisiko untuk tercapainya revolusi ini.
Pertama, mereka harus melewati kurang lebih sekitar tiga gerbong. Dan disanalah, mereka harus mencari seorang pria berkebangsaan Jepang bernama Nam Gong yang sedang dipenjara. Nam Gong adalah seseorang yang bisa membuka pintu gerbong-gerbong selanjutnya. Tanpa Nam Gong, usaha orang-orang ini hanya sia-sia.
Suatu ketika, ada seorang wanita suruhan Mr.Wildford datang ke gerbong belakang bersama pasukan petugas untuk membawa seorang anak kecil laki-laki dengan tinggi dan besar yang sudah ditentukan oleh Mr. Wildford. Setelah beberapa kali melakukan seleksi, akhirnya mereka membawa seorang anak kecil laki-laki yang memenuhi kualifikasi itu. Ibu dari sang anak menjadi geram dan berontak. Namun apadaya, petugas Wildford yang bersenjata malah semakin kejam dan menghajarnya. Sontak, hal ini membuat Curtis semakin ingin melakukan revolusi. Bukan hanya Curtis, tapi sebagian bahkan seluruh orang yang berada di gerbong bagian belakang menginginkan revolusi itu terjadi. Mereka sudah tak tahan hidup disana.
Akhirnya revolusi pun terjadi, semua saling membantu bahu membahu mengangkat sebuah pipa panjang yang sudah mereka buat sebelumnya. Pipa ini digunakan untuk mendobrak dan menahan pintu agar saat didorong bersama, pintu tak tertutup. Dengan sekuat tenaga, pipa panjang itu didorong ramai-ramai hingga pintu gerbong terbuka. Akhirnya mereka berhasil menuju gerbong dimana Nam Gong berada. Di dalam penjara itu, ternyata Nam Gong tak sendiri. Disebelahnya ada anak perempuannya yang berusia tujuh belas tahun. Anak itu sejak lahir sudah berada di kereta ini. Nam Gong dan anaknya bersedia membantu mereka membuka gerbong namun ia menginginkan imbalan sebuah cronol. Cronol adalah sebuah limbah industri yang bisa membuat halusinasi apabila dihirup. Mereka semua sepakat dan bersedia dengan imbalan yang Nam Gong inginkan.
Kemudian, Nam Gong membuka pintu gerbang pertama. Disana tak ada siapapun. Orang-orang yang berada di gerbong ini sudah melarikan diri kedepan. Tak lama kemudian, sinar matahari bersinar memasuki kereta itu melalui jendela. Mereka semua melihat keaadaan daratan yang sudah lama mereka tak lihat. Diluar sana salju terus saja turun menutupi semuanya dan keadaan daratan masih beku. Tak ada apapun yang tersisa disana. Hanya ada tanda-tanda dimana manusia pernah menjalani kehidupan disana.
Selanjutnya, gerbong berikutnya akan dibuka. Curtis memberikan cronol pada Nam Gong dan anaknya. Gerbong ini merupakan tempat produksi makanan yang setiap hari mereka makan. Ternyata makanan itu berasal dari sampah dan ikan busuk yang kembali diolah. Jelas Curtis menjadi semakin murka atas apa yang terjadi. Merekapun melanjutkan perjalanan ke gerbong selanjutnya. Disini, Nam Gong cukup lama membuka gerbong tapi tetap saja tak terbuka. Saat terbuka, disana sudah ada pasukan berseragam dan bersenjata lengkap. Dibelakangnya ada wanita yang menyuruhnya itu. Wanita itu bernama Masson. Masson memberikan perintah dan intruksi, dan baku hantam pun dimulai. Malangnnya, rombongan Curtis banyak yang kalah dan tewas. Hanya ada beberapa orang yang tersisa sekarang dan perang pun usai. Masson berhasil disandera oleh Curtis dan berjanji akan membantu Curtis serta yang lainnya untuk menuju ke gerbong terdepan, dimana Mr. Wildford berada.
Perjalanan kembali dimulai. Tak semua orang ikut untuk maju ke gerbong paling depan, hanya beberapa orang saja. Saat pintu gerbong berikutnya dibuka, gerbong itu banyak tumbuhan hijau. Keadaan disini sungguh berbeda dengan keadaan gerbong tempat Curtis dan kaumnya berada. Mereka semua keheranan dan terkesima. Ini adalah pertama kalinya mereka melihat tanaman lagi semenjak bumi dilanda kepunahan.
Gerbong selanjutnya, mereka melewati sebuah akuarium besar (seperti seaworld, di Indonesia). Mereka semua terpesona melihatnya. Beragam ikan dan biota laut ada disana. Diujung gerbong, ada sebuah restoran kecil yang buka setahun dua kali dan hanya menghidangkan sushi. Untuk pertama kalinya, mereka makan makanan yang begitu enak dan lezat. Didepannya ada jendela, disana mereka bisa melihat jelas bagaimana keadaan daratan itu lumpuh total karena semua ditutupi oleh es. Tak ada satupun manusia yang bisa bertahan hidup diluar sana.
Perjalanan kembali dimulai, di gerbong selanjutnya ada banyak daging-daging diproduksi. Mereka kembali termenung atas apa yang mereka lihat. Sekarang berpindah ke gerbong selanjutnya. Disini ada sebuah sekolah dimana anak - anak mendapat ilmu pengetahuan. Anak-anak ini begitu memuja Mr.Wildford selayaknya Tuhan. Sang guru bercerita, beberapa tahun sebelumnya ada sekelompok orang melarikan diri dari kereta ini dan akhirnya membeku. Melalui jendela kereta, mereka diperlihatkan orang -orang yang sudah seperti patung dan membeku. Diluar memang sangat berbahaya bagi siapapun manusia yang menginjakkan kakinya.
Curtis dan rombongan melanjutkan perjalanannya lagi ke gerbong berikutnya. Di gerbong ini terdapat kamar-kamar yang nyaman, mungkin ini adalah pesanan orang-orang kaya.. Orang -orang yang berada di sini menatap Curtis dengan tatapan sinis namun ia tak perduli. Curtis ditemani beberapa kaumnya masih tetap berjalan ke depan. Di gerbong selanjutnya, terdapat restoran mewah lengkap dengan makanan mewahnya. Lanjut ke gerbong berikutnya, terdapat sekumpulan wanita memanjakan dirinya di salon kereta. Curtis dan teman-temannya harus segera ke gerbong bagian depan karena dibelakang, mereka terus diikuti oleh prajurit Mr. Willford yang selamat dari serangan revolusi beberapa hari yang lalu. Setelah terlibat pertempuran sengit, teman-teman Curtis telah tiada dan yang tersisa hanya Nam Gong dan anaknya. Kali ini tak ada lagi yang mengikuti. Mereka berjalan ke gerbong paling depan dengan penuh rasa amarah. Sampai di gerbong selanjutnya, tibalah Curtis di club malam yang penuh dengan orang-orang berpesta. Setelah melakukan revolusi yang melelahkan juga perjalanan panjang ke gerbong satu ke yang lainnya akhirnya Curtis, Nam Gong dan putrinya sampai ke tempat mesin kereta itu berada.
Hanya ada satu pintu lagi yang harus dibuka untuk bertemu dengan pemilik dan pengemudi, yaitu Mr. Wildford. Tapi Nam Gong tak mau membuka pintu itu. Ia malah ingin membuka pintu keluar kereta, jelas saja Curtis tak mau. Nam Gong menyakini, keadaan salju diluar sudah semakin meleleh. Karena sebelumnya, ia melihat bangkai pesawat yang sudah terlihat dijembatan. Di tahun-tahun sebelumnya pesawat itu nyaris tak terlihat karena tertutup salju. Saat Nam Gong akan meledakkan pintu keluar, ada seorang perempuan yang datang dari ruangan Mr. Wildford dan menembak Nam Gong. Lalu wanita itu mempersilakan Curtis untuk masuk kedalam untuk bertemu Mr. Wildford.
Akhirnya Curtis sampai di gerbong paling depan kereta ini yang dikendalikan oleh seorang yang berambisi besar bernama Mr.Wildford. Disini Curtis dan Mr.Wildford saling berbincang. Tak disangka, Wildford menjelaskan semuanya. Revolusi yang dilakukan oleh Curtis dan kaumnya, itu adalah rencana besar Wildford bersama temannya yang berada di gerbong paling belakang yang hidup bersama Curtis yaitu Gilliam. Selama ini, Wildford dan Gilliam saling menjaga kestabilan kereta. Curtis diharapkan bisa menjadi penerus Wildford agar bisa membuat kereta ini berjalan. Tapi Curtis menolak dan tak menginginkan hal itu.
Di bawah lantai ruangan Mr. Wildford, Curtis menemukan anak kecil laki-laki yang diambil paksa beberapa waktu yang lalu. Ia kemudian menyelamatkan anak itu. Lalu tak berapa lama dari situ, Nam Gong meledakkan kereta. Namun sayang, pintu depan kereta ini tak bisa ditutup. Akhirnya, mereka semua mati. Mereka semua mati. Dan yang tersisa hanyalah putri Nam Gong dan seorang anak yang diselamatkan oleh Curtis. Kedua anak itu berjalan keluar dari kereta mengenakan baju tebal dan untuk pertama kalinya mereka menginjakkan kaki ke daratan. Disana ada seekor beruang yang melihat mereka. Dan film pun usai.
***Sekian***
Komentar
Posting Komentar