REVIEW FILM - THE LOVELY BONES - PERJALANAN SEORANG GADIS YANG TELAH MENINGGAL

  


Film ini berasal dari negara Amerika Serikat yang rilis pada tahun 2009. Berkisah tentang pasangan orangtua dengan tiga anaknya. Sayangnya, keharmonisan keluarga ini menjadi kacau akibat kematian anak perempuan pertamanya yang dibunuh oleh tetangganya sendiri. Tak hanya itu, film ini menyajikan kisah perjalanan seseorang yang telah meninggal dan membantu orang-orang tersayangnya menemukan kebenaran. Berikut ulasan alur filmnya.

***

Hiduplah sepasang suami istri yang bahagia dengan tiga anaknya. Anak pertama bernama Sussie, adiknya bernama Lindsey, dan anak terakhir bernama Barckley. Suatu ketika saat Sussie berulang tahun, sang ayah memberikan hadiah sebuah kamera lengkap dengan roll filmnya. Ia sangat bahagia dengan hadiah yang ia dapat. Ia bercita-cita kelak akan menjadi seorang fotografer satwa liar. Sussie begitu lincah memotret semua hal yang membuat ia tertarik dan terpesona termasuk memotret ibu dan ayahnya ketika berbicara dengan seseorang yang merupakan tetangga mereka.

Setiap akhir bulan, mereka sekeluarga sering mengunjungi sebuah lubang dimana barang-barang bekas dikubur. Mereka membuang barang bekas yang sudah tak terpakai disana. Dari kejauhan ada seorang wanita penyendiri melihat keluarga ini dengan tatapannya yang aneh.

Saat malam, Sussie sering membantu ayahnya yang suka membuat karikatur perahu di dalam botol. Hobi yang sudah ayahnya lakukan sejak lama. Keesokan harinya, Sussie meminta pada ayah dan ibunya untuk mencetak semua hasil fotonya. Ia menggunakan semua roll film kameranya. Ayahnya tak bisa mengabulkan permintaan Sussie karena harga mencetak satu buah roll film sedikit agak mahal. Ayahnya hanya bisa mencetak dua buah roll film perbulan. Hal itu membuat Sussie sedikit kecewa karena mungkin butuh sekitar dua tahun untuk mengetahui semua hasil foto yang ada di roll filmnya.

Suatu hari, Sussie dan semua adiknya bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Sebelum berangkat, Sussie diberikan sebuah topi dari ibunnya. Topi yang sebenarnya tak begitu Sussie suka. Namun ia tetap membawanya ke sekolah. Sorenya, Sussie pulang sendirian karena ia diajak berbicara dengan seorang laki-laki yang sangat Sussie cintai disekolah. Diperjalanan pulang ia bertemu dengan seorang laki-laki yang merupakan tetangganya sendiri bernama Mr. Harvey. Mr. Harvey mengajak Sussie untuk melihat sesuatu yang sudah ia buat. Sesuatu yang sangat menakjubkan. Sussie merasa penasaran apa yang sudah Mr. Harvey buat. Dalam hati Sussie, mungkin tidak menjadi masalah jika melihat sebentar saja. Akhirnya ia menerima ajakan Mr Harvey untuk melihat apa yang sudah ia buat. Benar saja, Sussie melihat sesuatu di bawah tanah sana. Mr. Harvey mempersilakan dan menyuruh Sussie masuk didalam. Tentu saja Sussie ingin masuk dan tak lama kemudian Harvey menyusulnya dari belakang. Di dalam memang  sangat menakjubkan.

Sementara, Keluarga Sussie (Ayah, Ibu, dan kedua adiknya) sedang makan bersama. Ayahnya berkali-kali menanyakan kepada Lindsey kenapa Sussie belum pulang juga. Sedangkan Sussie masih saja berada di bawah tanah bersama Harvey. Sussie pun tersadar ia harus segera pergi, ia sudah sangat terlambat untuk pulang. Namun Harvey seperti tak menginginkan Sussie pergi. Hal itulah membuat Sussie semakin tak nyaman berada disana. Apalagi tatapan Harvey yang lama kelamaan membuat Sussie ketakutan. Lalu, Sussie langsung berlari menuju tangga tapi Harvey dengan cepat langsung menarik Sussie.

Untung saja, Sussie berhasil keluar dan pergi dari sana. Ia berlari sekencang-kencangnya. Di jalan, ia sempat bertemu dengan seorang wanita dengan tatapannya yang aneh itu, yang tinggal di dekat lubang pembuangan barang-barang bekas. Sedangkan dirumah, ayahnya mulai khawatir dengan Sussie dan langsung keluar rumah untuk mencari anaknya. Sampai di jalan kota, ayahnya bertanya pada orang-orang disana dengan menunjukkan foto Sussie. Bahkan dirumah, ibunya juga sudah menghubungi polisi dan menceritakan anaknya belum juga pulang.

Sussie terus berlari. Ia pun merasa kebingungan. Tapi kemudian ia melihat ayahnya yang sedang mencari-cari dirinya. Lalu, ia memanggil ayahnya sekeras mungkin tapi ayahnya tidak mendengarnya. Sesaat kemudian, ayahnya menghilang dari tatapannya dan ia tak tahu sedang berada dimana. Sussie langsung berlari dan langsung berhasil menuju rumahnya. Tapi ketika ia sudah masuk, tak ada siapapun dirumahnya.

Keesokan harinya, polisi sudah mencari keberadaan Sussie. Polisi juga menemukan topi yang tergeletak didalam tanah dan itu adalah topi Sussie yang diberikan ibunya sebelum Sussie berangkat sekolah. Mendengar kabar tersebut, ayah dan ibunya terpukul bukan main. Tapi ayahnya percaya bahwa Sussie masih hidup.

Sedangkan dirumah, Harvey sedang membersihkan pakaiannya yang kotor dan lantainya yang penuh dengan lumpur. Saat ia akan menjemur pakaiannya, ia melihat polisi sedang bertanya kepada para tetangga lainnya disana. Seketika, ia langsung menuju ke dalam dan memasukkan pakaiannya kembali ke mesin cuci. Tak lama kemudian, giliran rumah Harvey yang didatangi polisi. Polisi kemudian menanyakan keberadaan Sussie dan langsung menjawab tidak tahu.

Sementara sekarang, Sussie melayang di sebuah tempat yang entah tak tahu itu dimana. Seperti tempat yang tak pernah dilihat, ditempati dan dikunjungi manusia. Kemudian ia tersadar dan terbangun di sebuah gazebo. Ia juga melihat seorang laki-laki. Seorang laki-laki yang ia cintai bernama Rey. Dimana Rey duduk bersama wanita dengan tatapan aneh yang sedang merindukan dirinya. Merindukan Sussie yang sekarang sudah dinyatakan meninggal dunia. Lalu, datanglah seorang perempuan lain bernama
Holly. Kemudian Holly memberitahu dimana Sussie berada. Holly mengajak Sussie berkeliling dan memberi tahu dimana Sussie sekarang berada. Sussie berada di tempat perbatasan antara bumi dan surga. Tempat dimana orang-orang yang sudah meninggal berada. Tapi tempat itu hanyalah perbatasan, lalu Holly mengajak Sussie untuk meninggalkan bumi karena semuanya sudah berakhir. Tak ada lagi yang bisa diperjuangkan. Kamu sudah meninggal Sussie, tapi Sussie tak percaya hal itu dan pergi dari sana. Kemudian Sussie berlari di pesisir lautan. Disana terdapat perahu-perahu besar didalam botol yang saling bertabrakan lalu pecah dan menghilang.

Dirumah, ayah Sussie benar-benar terpukul atas kepergian Sussie. Ia lempar semua karikatur perahu dalam botolnya. Ia pecahkan semua yang pernah ia buat selama ini bersama Sussie. Ia benar-benar merasa kehilangan atas kepergian anaknya. Lalu ia melihat sebuah kotak di kamar Sussie. Sebuah kotak yang berisi semua roll film yang ingin sekali dicetak oleh anaknya itu,Sussie. 
Kemudian, ia mencetak seluruh roll film itu. Tiba-tiba, ayahnya seperti mendapat kekuatan untuk mencari pembunuh dari anaknya. Dia menyuruh polisi untuk menyelidiki orang-orang yang ia curigai. Tapi memang lama-kelamaan itu seperti kelewatan dimana istrinya sangat lelah melihat suaminya seperti itu.

Suatu hari, Lindsey sedang berlari pagi bersama anjingnya. Tapi tiba-tiba anjingnya berhenti dan menggonggong mengarah ke rumah Harvey. Seperti ada yang dicurigai oleh anjing itu. Yang jelas saja Lindsey mencurigai sesuatu tentang Mr. Harvey yaitu tetangganya.

Waktu demi waktu berlalu, semenjak kematian Sussie, ayahnya sudah tak tidur seranjang dengan istrinya. Kini kehidupan rumah tangganya sudah berubah dan tak ada lagi keharmonisan di dalamnya. Sampai akhirnya, istrinya pergi jauh meninggalkan suami dan anak-anaknya. Ia memutuskan bekerja di tempat terpencil dan sangat jauh dari rumah. Hal itu ia lakukan untuk bisa meredam betapa sakitnya kehilangan seorang anak. 

Tentu saja, Sussie melihat itu semua dari sebuah tempat. Di tempat perbatasan antara bumi dan surga. Sementara Lindssey masih saja mencurigai Mr. Harvey. Sekarang harvey merasa khawatir dan mulai memikirkan suatu hal yang harus ia lakukan kepada Lindsey. Ia sudah tahu kalo ia dicurigai oleh Lindsey. Mr. Harvey kemudian membuat sesuatu dari batang pohon dan dipasang di belakang rumahnya.

Suatu siang, ayahnya kembali melihat kotak roll film dan menemukan sebuah roll yang belum dicetak. Kemudian ia langsung mencetak itu dimana isi terakhir roll itu berisi foto-foto yang menunjukkan ia bersama istrinya sedang berbincang dengan seorang tetangganya. Pada waktu itu, Sussie mengambil foto sambil menaiki sepeda. Hal itu, membuat ayah Sussie memikirkan tentang tetangganya yang berada didalam foto Sussie. Meskipun fotonya memang sedikit tidak jelas, tapi ia tahu didalam foto itu adalah tetangganya. Kemudian ia menghampiri Harvey, satu-satunya tetangga yang tak pernah menyapa dirinya semenjak kematian Sussie. Di rumah Harvey, ia melihat Mr. Harvey sedang membuat sesuatu. Sebuah tempat yang seperti tempat persembunyian. Ayahnya Sussie  terus saja memikirkan Sussie dimana hal-hal itu membantunya utuk tahu apa yang sebenarnya terjadi. Sesuatu yang membuatnya paham kalau Mr. Harvey telah melakukan sesuatu yang buruk pada putrinya.

Malamnya, ia langsung mengambil stik baseball dan menghampiri rumah Mr.Harvey. Sekarang ia tahu betul, kalau pembunuhnya adalah Harvey. Tapi sesaat kemudian, Harvey keluar rumah dam masuk di ladang jagung yang kemudian diikuti ayahnya Sussie dari belakang. Didalam ladang jagung itu, ia terus mencari Harvey yang seakan-akan menghilang. Lalu ia melihat sebuah cahaya senter dan langsung menabraknya. Ternyata itu bukanlah Harvey. Itu adalah seorang wanita bersama pacarnya yang sedang berada disana. Ayahnya Sussie langsung dipukul tak henti-henti oleh kekasih wanita itu yang mengakibatkan ia harus dirawat dirumah sakit.

Sementara di tempat Sussie berada, ia merasa sangat bersalah atas kejadian demi kejadian itu. Itu memang karena dirinya yang sangat marah dan ayahnya melakukan hal tersebut. Sussie tahu  ia harus segera mengikhlaskan semuanya. Semuanya memang sudah berakhir.

Lalu Sussie memutuskan untuk masuk di dalamsebuah rumah.. Dimana ia yakin jika sudah masuk kedalam rumah itu maka ia tak pernah bisa keluar. Rumah itu seperti rumah kematian. Disana, ia melihat Harvey yang sedang duduk sambil memperhatikan kotak brankas yang terkunci. Disanalah mayat Sussie ditaruh sehabis Harvey membunuhnya didalam ruang bawah tanah itu.

Suatu pagi saat Lindsey sedang lari-lari pagi bersama teman - temannya, ia melihat Mr. Harvey pergi mengendari mobilnya. Lalu, ia memutuskan berpura-pura sakit dan menghampiri rumah Harvey. Ia masuk kedalam rumah Harvey dari kaca belakang yang ia pecahkan dengan kakinya. Lindsey mencari-cari sesuatu disana. Sesuatu yang membuatnya yakin bisa menjadi bukti kalau Harvey adalah pembunuh Sussie. Kemudian ia masuk kedalam kamar Harvey, ia buka semua lemari disana. Tapi tak ada apapun bukti didalamnya. Tak ada apapun yang bisa membuat ia curiga. Sesaat kemudian, Lindsey seperti menginjak sesuatu dilantai. Saat lantai itu dibuka, terdapat buku didalamnya. Sialnya, Harvey sudah kembali untuk mengambil jam tangannya yang tertinggal dan masuk kedalam rumah. Lalu ia seperti mencium keberadaan orang lain didalam rumahnya. Ia masuk kedalam ruangan bawah tanah sedangkan Lindsey terus membuka halaman demi halaman dibuku itu. Di halaman terakhirnya, ia menemukan foto Sussie dan juga rambutnya yang ditempel dibuku itu. Sayangnya, saat ia menutup kembali lantai itu, Harvey langsung berlari menuju kamar. Untung saja Lindsey segera memutuskan pergi dan loncat melalui jendela. Lindsey langsung berlari dari kejaran Harvey dan untungnya ia berhasil lolos.

Dari kejadian itu, Harvey menjadi khawatir dan ketakutan. Ia langsung mengemas barang-barangnya. Ia tahu, sekarang ia tak aman. Tak lupa ia juga membawa sesuatu yang harus ia buang terlebih dahulu.

Saat Lindsey sudah berada dirumahnya, disana sudah ada ibunya yang kembali. Keadaan begitu haru, sekarang ayah dan ibunya kembali bersama. Lindsey pun memutuskan untuk tak memberi tahu apa yang sudah ia lihat dan apa yang sudah ia punya. Tapi kemudian, ia tersadar pembunuh itu memang harus ditangkap. Lalu, Lindsey menunjukkan buku tersebut pada kedua orangtuanya. Mr harvey dengan sangat terburu-buru membawa brankas didalam mobilnya untuk dibuang dilokasi pembuangan barang bekas dimana didalam brankas itu ada mayat, Sussie. Apa yang dilakukan Harvey disana, disaksikan oleh wanita dengan tatapan aneh yang berdiri disana. Kebetulan ia sedang bersama Rey, laki-laki yang sangat dicintai oleh Sussie.Wanita dengan tatapan aneh itu tahu, didalam brankas itu seperti ada sesuatu yang mencurigakan.

Ditempat perbatasan bumi dan surga, dimana Sussie berada, ia melihat beberapa orang yang menghampirinya dengan senyuman yang menyejukkan hati. Dengan senyuman yang membuat Sussie menangis haru. Saat ini adalah waktu yang tepat untuk Sussie meninggalkan tempat itu dan pergi kedalam surga meninggalkan semua yang ada dibumi. Tapi Sussie tak pergi, ia memutuskan untuk melakukan sesuatu untuk terakhir kalinya sebelum ia meninggalkan semuanya.

Wanita dengan tatapan aneh itu terus saja melihat Harvey membuang brankas tersebut dari balik jendela. Tak lama dari kaca jendela, wanita itu melihat Sussie yang menghampiri dan masuk kedalam tubuhnya. Rey langsung datang menghampiri wanita itu. Wanita itu berubah menjadi Sussie. Ternyata inilah hal terakhir yang ingin Sussie lakukan yaitu mengucapkan selamat tinggal kepada Rey.

Sekarang brankas yang berisi mayat Sussie benar-benar tertimbun tanah dan tak pernah diketahui oleh siapapun. Hilang tertimbun..Lalu, Harvey pergi meninggalkan kota itu dan sekarang Sussie sudah benar-benar pergi meninggalkan semua yang ada dibumi.

Beberapa tahun kemudian, ayah dan ibunya sekarang sudah bisa menerima keadaan dan mengikhlaskan itu semua. Sementara Lindsey sudah bahagia dengan kehidupannya yang baru dan menantikan buah hatinya lahir bersama suaminya.

Disuatu tempat, Harvey mencoba menggoda seorang wanita untuk memberikan tumpangan yang kemudian wanita itu menolaknya. Tak lama kemudian, bongkahan es terjatuh dari atas pohon dan mengenai dirinya. Harvey terjatuh kedalam jurang dan akhirnya meninggal dalam kedinginan.

Film pun usai.


Komentar